Langsung ke konten utama

Tips Perjalanan Jarak Jauh Menyenangkan

Taman Bungkul Surabaya





Taman Bungkul tepatnya berlokasi di jalan Raya Darmo, Surabaya. Taman kota ini memiliki luas lahan sekitar kurang lebih 900 meter. Taman Bungkul dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Awal mula berdirinya taman Bungkul ini tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah kota Surabaya yakni Ki Ageng Supo yang kemudian mendapatkan gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Makam dari Sunan Bungkul tepat berada di belakang Taman Bungkul. Beliau diperkirakan hidup pada masa Sunan Ampel yakni sekitar tahun 1400-1481. Sunan Bungkul diyakini sebagai sosok keturunan Ki Gede atau Ki Ageng yang berasal dari kerajaan Majapahit. Keberadaan Sunan Bungkul banyak memberikan dampak positif untuk kemajuan Surabaya terutama dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya sehingga namanya dijadikan sebuah nama untuk taman kota hingga sekarang.

Terkadang taman Bungkul tak hanya ramai oleh pengunjung masyakarat sekitar yang tengah asyik bermain atau bersenda gurau. Melainkan juga terdapat banyak pengunjung yang ingin berziarah ke makam Sunan Bungkul. Meski terdapat sebuah makam Sunan Bungkul di belakang Taman Bungkul sama sekali tidak menimbulkan efek atau kesan mistis terhadap taman kota ini. Justru menjadikan sebuah ikon yang unik untuk kota Surabaya yang patut dibanggakan oleh banyak kalangan.

Taman Bungkul diresmikan pada tanggal 21 Maret 2007 perkembangan taman ini semakin maju pesat. Dapat dilihat di dalam kawasan taman Bungkul yang telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang Taman Bungkul seperti skateboard track dan BMX track, joging track, plaza (panggung untuk live performance berbagai jenis hiburan), zona akses WiFi gratis, telepon umum, area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak/Playground serta pujasera/food center.



Taman Bungkul juga sempat meraih sebuah penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award" dari perserikatan bangsa-bangsa sebagai taman terbaik tingkat se-Asia pada tahun 2013.



Ada pun sebuah insiden yang sempat membuat heboh hingga di tayangkan ke media cetak maupun elektronik tepatnya pada tanggal 11 mei 2014. Pada saat itu perusaan es krim walls yang berada di bawah naungan PT. Unilever Indonesia sedang mengadakan acara bagi-bagi es krim secara gratis kepada masyarakat kota Surabaya. Bagi-bagi es krim tersebut diadakan di tengah-tengah taman Bungkul. Dan menjadi masalah saat itu adalah para pengunjung yang ingin mendekati lokasi bagi-bagi es krim tersebut tanpa peduli akan keadaan sekitar sehingga menerobos tanaman-tanaman yang ada di taman Bungkul. Bahkan para pengendara sepeda pun tak luput juga menginjak tanaman-tanaman disana. Kondisi semakin tak terkendali, jalanan macet, tanaman pun rusak.



Dari kejadian di atas bisa kita ambil hikmahnya. Taman Bungkul tidak hanya memberikan kita ruang sejuk di tengah kota dan beragam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan sekunder kita akan piknik. Tapi juga mengajari kita akan peduli terhadap sekitar terutama lingkungan. Memang tak sepatutnya kita merusak tentang hal apa yang telah susah kita tanam. Mungkin butuh waktu lama hingga bulanan, atau tahunan untuk tanaman-tanaman di taman Bungkul tumbuh menjadi indah. Memberikan pesonanya yang menyejukkan mata kita yang telah penat akan rutinitas keseharian. Maka dari itu jika kita ingin bersenang-senang kemana pun itu jangan lupa untuk membuang sampah pada tempatnya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taman Kebon Rojo Blitar

Taman kebon rojo terletak di jalan Diponegoro no. 12 Bendogerit, kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Pada masa kolonial Belanda ruang terbuka ini difungsikan sebagai tempat rekreasi warga Belanda yang bermukim di Blitar, selain sebagai ruang hijau kota. Pemerintah kolonial Belanda pada saat itu banyak membuat fasilitas taman di berbagai kota modernnya. Jika dilihat dari foto-foto lama Gemeente Blitar diketahui bahwa ada dua taman kota. Satu terletak di dekat stasiun Kota Blitar dan yang satu lagi adalah Kebon rojo. Namun sayangnya taman kota yang terletak di dekat stasiun sudah tidak dapat dijumpai lagi saat ini. Tidak begitu banyak data-data sejarah tentang taman kota ini, namun dari tata letak bangunan bernuansa arsitektur kolonial modern yang berada di sekitarnya tampak bahwa taman kota ini dibuat sebagai fasilitas umum penunjang permukiman masyarakat Belanda saat itu. Kebon rojo merupakan taman kota yang sama dengan taman kota lainnya. Hanya saja yang membedakan

Wana Wisata Winong Wajak Kabupaten Malang

Wana wisata Winong atau disingkat W3 adalah wisata nuansa alam hutan pinus di lereng Semeru tepatnya berlokasi di dusun Tambakrejo, desa bringin, kecamatan wajak, kabupaten Malang. Objek wisata ini di bangun secara swadaya oleh masyarakat sekitarnya. Dengan harapan desa mereka bisa menjadi salah satu alternatif wisata di timur kabupaten Malang. Selain bentangan hutan Pinus yang menjadi salah satu daya tarik objek wisata ini. Terdapat pula banyaknya spot untuk para wisatawan berselfie. Para pemuda setempat juga menghiasi pohon-pohon Pinus tersebut dengan aneka payung warna warni. Keberadaan gazebo untuk beristirahat para wisatawan menikmati kesejukan alam hutan Pinus menjadi nilai plus dari tempat ini. Udara yang bebas dari polusi, hutan Pinus yang asri dan spot-spot foto. Keunikan lainnya ada pada rumus-rumus tematik yang bergelantungan di antara payung-payung warna warni. Di setiap sudut terdapat rumus-rumus matematika mulai dari rumus luas lingkaran, luas segitiga

Wisata Alam Boon Pring Andeman

Wisata alam memiliki panorama yang indah dan menyejukkan mata untuk menghilangkan stres akan rutinitas setiap hari. Kali ini JJW akan mengulas salah satu objek wisata alam di kota Malang. Wisata alam tersebut yaitu Boon Pring Andeman . Terletak di jalan kampung anyar, desa sanankerto, kecamatan Turen, kabupaten Malang. Waktu yang ditempuh dari pusat kota menuju Boon Pring Andeman tidak begitu lama kurang lebih 1 jam-an. Boon Pring Andeman berasal dari enam mata air yaitu sumber adem, sumber towo, sumber gatel, sumber maron, sumber krecek dan sumber seger. Sedangkan sumber air yang paling besar berasal dari sumber adem dan sumber towo. Selain 6 sumber yang menjadi keunikan tersendiri dari eco wisata Boon Pring Andeman adalah jenis bambu yang mengelilingi objek wisata ini. Jenis bambu tersebut adalah bambu petung, apus, tutul, Ampel, kuning dan masih banyak lainnya. Karena saking banyaknya hingga membuat menarik untuk dijadikan spot foto. Selain itu terdapat pula persewaan s